Langsung ke konten utama

Postingan

A Spark Mid of the Darkness

Suatu hari ada seorang anak rumahan yg tersesat di tengah hutan. Ia terpisah dari orang tuanya saat mengejar kupu2 tadi siang. Dalam keputusasaannya, anak kecil itu duduk terdiam di sebuah batu besar. Ia menyelimuti tubuhnya yg menggigil dengan jaket tipisnya. Anak kecil itu menangis tersedu2. Sambil menatap bintang, ia berkata dalam hatinya "aku akan melakukan yg terbaik jika ada satu saja api yg nampak malam ini. Aku akan menuruti nasihat orang tuaku dan melakukan yg terbaik bagi orang2 disekelilingku. Aku akan belajar dengan benar agar tidak menjadi bodoh dan jika suatu hari nanti aku tersesat, aku bisa megikuti arah bintang dan menemukan jalan." . Anak kecil itu tertidur dalam isakannya. Tak berapa lama, ia dibangunkan oleh seseorang dengan lentera yg begitu terang. Anak itu menyipitkan matanya. "Apakah kamu tersesat?? Yuk, kita jalan bareng sampai keluar dari tempat ini. Aku tau cara keluar dari tempat ini." Tanpa berpikir panjang anak itu mengikuti orang itu
Postingan terbaru

Masalah itu Hadiah?? Yg Bener Aja..

Siapapun kita, berapapun usia kita, apapun kepercayaan kita, dimanapun kita tinggal, semua orang pasti menyukai hadiah? Jika mendapat hadiah, pasti terlihat muka yg begitu bahagia apapun jenis hadiahnya, mau handmade ataupun barang beli. Apalagi jika hadiah itu berasa dari orang yg kita cintai. Kita akan sering memakainya. . Pertanyaaannya, apakah ketika mendapat masalah kita juga sesenang itu?? Kebanyakan dari kita atau mngkin hampir semua orang akan langsung mengelak. Seandainya hidup ngga ada masalah pasti seru yah? Yg kita hadapi hanya hadiah, hadiah dan hadiah saja. Pasti menjadi senang dan bersyukur adalah hal yg membosankan. Krn tiap hari kita senang dan tiap hari juga kita bahagia. Mana bagian tersulitnya?? Hidup menjadi lebih mudah. Bukankah begitu?? Sayangnya, semua ini hanya didasarkan dari bagaimana cara seseorang berpikir. Jika masalah selalu dianggap masalah mala dia akan tetap menjadi teka teki yg sulit dipecahkan. Namun, jika dia dianggap sebagai hadiah, perlahan kita

Satu Versi Saja

  Seringkali seseorang memiliki beberapa karakter yang disesuaikan dengan tempat, lingkungan, dan kondisi. Jika berada di kantor harus tegas dan kaku, sedangkan saat di rumah suka bercanda. Beda lagi jika bertemu teman menjadi lebih menjaga image dan cuek. Semuanya disesuaikan dengan tempat dan waktu layaknya dresscode pada sebuah acara. Sayangnya, semua yang kita hadapi bukanlah benda mati seperti batu, dinding, pensil, dan lain sebagainya. Namun, manusia yg sama2 memiliki perasaan, sama2 ingin dimengerti, sama2 ingin dipahami dan dihargai. Hukum tabur tuai sudah diajarkan sejak dahulu, "barangsiapa menabur kebaikan maka ia akan menuai kebaikan juga. Barangsiapa menabur keburukan, ia akan menuai keburukan juga." Kalau kita ingin dihargai dan dimengerti orang lain, namun sebaliknya kita justru bersikap dingin dan cuek terhadap orang lain, bukankah kita sama saja menabur hal yg buruk? . Nah, salah satu jawaban untuk banyaknya pertanyaan di benak kita adalah jadilah dirimu sen

Penikmat Kopi dan Senja

  Kamu melambai ke arahku, dengan senyum riang dan tatapan lembut. Sekarang aku benar-benar melihat wajah aslimu. Rupanya, tidak jauh berbeda dari perkiraanku.  "Ini senja," katamu seolah bertanya padaku apakah tidak apa-apa jika pulang malam. Aku tersenyum. Entah mengapa semua menjadi tak masalah jika bersamamu. Aku melihatmu terkejut ketika mendengarku memesan Americano double shot. Aku tahu isi hatimu. Kamu berpikir perempuan sepertiku pasti lebih menyukai minuman-minuman manis dengan banyak gula dan susu. Kamu tersenyum tipis dan mengikuti pilihanku. Tatapan mata kita beradu. Dua gelas kopi di depan kita mulai srut sedikit demi sedikit menyaksikan obrolan kita yang menggelikan. Kamu bilang kamu lebih menyukai langit senja yang teduh, tenang, dan tidak panas. Sesekali kamu melepas kacamata minusmu dan terlihat garis-garis wajahmu yang tegas, memperhatikanku berkata-kata.  Kamu menatapku lekat sembari melipat kaos lengan panjangmu berkata tersipu, "Aku nervous bertemu

Hujan Kala Itu

  Hujan... Aku sangat senang ketika hujan datang, karena saat itu aku akan mengulang memori pertemuan kita seperti menonton sebuah drama atau film. Aku bisa mendengar derap langkah yang terburu-buru. Langkah itu tidak sabar untuk berhenti dan ketika ia berhenti, ia berjalan tenang menghampirimu. Semua kenangan itu terjadi saat hujan datang. Aku suka hujan deras Aku suka bau air yang bercampur tanah Di saat hujan, aku sering dengan sengaja mendengar alunan piano sembari memejamkan mata untuk menemuimu dalam imajinasiku. Hujan sering membisikkan suaramu ketika menyapaku, ketika memanggil namaku, sayang. Namun, hujan tak lagi datang. Justru gerimis yang menghampiriku. Gerimis membuatku berharap lebih. Awan gelap membuatku menantimu Aku rindu berlari padamu sekali lagi dalam hujan kala itu Gerimis menghancurkan hatiku Aku tak lagi mendengar bisikmu Aku mencarinya, tapi ia hilang bersama hujan. Hujan... apakah di sana kamu juga menyampaikan rinduku padanya? Apakah kamu membawa suaraku untuk

Nasib Sebatang Pohon

  Sebatang pohon besar diam mengamati pemandangan di sekitarnya. Ia melihat sepasang kekasih yang saling merayu dan tersipu. Ia pun menangis sedih dan bertanya dalam hatinya, “Seandainya aku ini manusia, pasti aku juga akan melakukan hal yang sama. Bulan begitu indah dan cerah. Mereka berduapun terlihat sangat romantis. Mengapa aku harus terlahir sebagai sebatang pohon yang hanya berdiri di tempat?” Melihat sang pohon yang bersedih itu, seekor burung gereja datang mendekat dan hinggap pada dahannya. “Ada apa pohon? Mengapa kamu bersedih? Apa yang kamu rasakan?”   “Aku ingin menjadi manusia. Aku ingin merasakan cinta layaknya sepasang kekasih yang duduk tepat di bawahku ini,” jawab sang pohon. Burung itu mengangguk dan bertanya, “Jika kamu sudah menjadi manusia, apakah kamu akan bahagia?” Sang pohon mengangguk, “Aku akan sangat bahagia. Aku tidak akan meminta hal lain dalam hidupku. Dapatkah kamu membantuku?” Burung gereja itu mengangguk dan berkata, “Baiklah. Kalau begitu pejamka

Cara Membuat Harimu Menjadi Lebih Produktif

  HOW TO MAKE YOUR DAILY PRODUCTIVE ROUTINE               Terkadang meskipun terlihat sibuk dan mengerjakan sesuatu, rupanya ada banyak hal yang tidak produktif kita kerjakan. Apalagi di tengah situasi yang mengharuskan kita untuk tinggal di rumah sepanjang waktu. Rasa bosan dan bingung akan membuat kita semakin tidak menikmati hari-hari kita. Ada beberapa cara yang dapat membantumu untuk lebih produktif setiap hari. Let’s dive in!             Bangunlah lebih pagi . Be morning people, benar-benar sangat sulit bagi mereka yang sudah terbiasa bangun siang karena situasi. Atau mungkin bangun pagi tetapi tidak melakukan apapun di pagi hari selain bersiap untuk berangkat kerja. Nah, mulai sekarang, biasakan untuk bangun lebih pagi satu jam dari biasanya.             Buat To-Do-List . Setelah bangun pagi, coba buatlah daftar kegiatan apa saja yang akan kamu lakukan di hari ini. Tulis semuanya dari mandi, makeup, memasak, breakfast, sampai nanti kamu akan tidur lagi. Jangan lupa untuk